Dalam suatu pembelajaran kita harus kita patuhi
Pembelajaran
merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang
saling berkaitan. Dalam pembelajaran , guru berhadapan dengan sejumlah
peserta didik dengan berbagai macam latar belakang, sikap, dan potensi,
yang kesemuanya itu berpengaruh terhadap kebiasaannya dalam mengikuti
pembelajaran. Misalnya masih banyak peserta didik kurang bernafsu untuk
belajar dan membolos terutama pada mata pelajaran, dan guru yang menurut
mereka sulit atau menyulitkan. Untuk kepentingan tersebut guru dituntut
membangkitkan motivasi belajar peserta didik. Karena motivasi merupakan
salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Peserta didik yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan belajar
dengan sungguh-sungguh.
Untuk membangkitkan motivasi belajar
peserta didik, setiap guru sebaiknya memiliki rasa ingin tahu, mengapa
dan bagaimana anak belajar dan menyesuaikan dirinya dengan
kondisi-kondisi belajar dalam lingkungannya. Guru juga sebaiknya mampu
untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.
Tulisan ini bermaksud untuk memaparkan bagaimana menciptakan suatu
pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan, sehingga peserta didik
termotivasi untuk mengikuti pelajaran di kelas.
Untuk menciptakan
pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan diperlukan berbagai
keterampilan, diantaranya keterampilan mengajar. Keterampilan mengajar
yang sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, yaitu
keterampilan bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi,
menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok
kecil, mengelola kelas, serta mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Setiap keterampilan mengajar memiliki komponen dan prinsip-prinsip
dasar tersendiri. Keterampilan mengajar tersebut dan cara menggunakannya
agar tercipta pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan adalah sebagai
berikut:
A. Menggunakan keterampilan bertanya
Keterampilan bertanya sangat perlu untuk dikuasai oleh guru, karena
hampir dalam setiap tahap pembelajaran guru dituntut untuk mengajukan
pertanyaan, dan kualitas pertanyaan yang diajukan guru akan menentukan
kualitas jawaban peserta didik.
Keterampilan bertanya yang perlu dikuasai oleh guru meliputi keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjutan.
1. Keterampilan bertanya dasar mencakup;
a. Pertanyaan yang jelas dan singkat,
b. Pemberian acuan yaitu sebelum mengajukan pertanyaan guru perlu
memberikan acuan berupa penjelasan singkat yang berisi informasi yang
sesuai dengan jawaban yang diharapkan,
c. Memusatkan perhatian; pertanyaan juga dapat digunakan untuk memusatkan perhatian peserta didik,
d. Memberi giliran dan menyebarkan pertanyaan; guru hendaknya berusaha
agar semua peserta didik mendapat giliran dalam menjawab pertanyaan, dan
yang lebih penting adalah memberikan kesempatan berpikir kepada peserta
didik sebelum menjawab pertanyaan yang diajukan.
2. Keterampilan bertanya lanjutan meliputi;
a. Pengubahan tuntunan tingkat kognitif yaitu guru hendaknya mampu
mengubah pertanyaan dari hanya sekadar mengingat fakta menuju pertanyaan
aspek kognitif lain seperti penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi,
b. Pengaturan urutan pertanyaan yaitu pertanyaan yang diajukan
hendaknya mulai dari yang sederhana menuju yang paling kompleks secara
berurutan,
c. Peningkatan terjadinya interaksi yaitu guru
hendaknya menjadi dinding pemantul. Jika ada peserta didik yang
bertanya, guru tidak menjawab secara langsung, tetapi dilontarkan
kembali ke seluruh peserta didik untuk didiskusikan.
B. Memberi penguatan
Penguatan merupakan respons terhadap suatu perilaku yang dapat
menimbulkan kemungkinan terulangnya kembali perilaku tersebut. Penguatan
dapat dilakukan secara verbal berupa kata-kata dan kalimat pujian dan
secara non verbal yang dilakukan dengan gerakan mendekati peserta didik
dan kegiatan yang menyenangkan. Penguatan bertujuan untuk meningkatkan
perhatian peserta didik terhadap pembelajaran, merangsang dan
meningkatkan motivasi belajar dan membina perilaku yang produktif.
C. Mengadakan variasi
Mengadakan variasi merupakan keterampilan yang harus dikuasai guru
dalam pembelajaran untuk mengatasi kebosanan peserta didik, agar selalu
antusias, tekun , dan penuh partisipasi. Variasi dalam kegiatan
pembelajaran meliputi;
1. Variasi dalam gaya mengajar misalnya
variasi suara, gerakan badan dan mimik, mengubah posisi, dan mengadakan
kontak pandang dengan peserta didik.
2. Variasi dalam penggunaan
media dan sumber belajar misalnya variasi alat dan bahan yang dapat
dilihat, penggunaan sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar.
3. Variasi dalam pola interaksi misalnya dalam mengelompokkan peserta
didik, tempat kegiatan pembelajaran, dan dalam pengorganisasian pesan (
deduktif dan induktif).
D. Menjelaskan
Penggunaan penjelasan dalam pembelajaran memiliki beberapa komponen yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Perencanaan meliputi isi pesan yang akan disampaikan harus
sistematis dan mudah dipahami oleh peserta didik dan dalam memberikan
penjelasan harus mempertimbangkan kemampuan dan pengetahuan dasar yang
dimiliki oleh peserta didik.
2. Penyajian dapat menggunakan pola
induktif yaitu memberikan contoh terlebih dahulu kemudian menarik
kesimpulan umum dan pola deduktif yaitu hukum atau rumus dikemukakan
lebih dahulu lalu diberi contoh untuk memperjelas rumus dan hukum yang
telah dikemukakan.
E. Membuka dan menutup pelajaran
Membuka dan menutup pelajaran yang dilakukan secara profesional akan
memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan pembelajaran. Membuka
pelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan
kesiapan mental dan menarik perhatian peserta didik secara optimal,
agar mereka memusatkan diri sepenuhnya pada pelajaran yang akan
disajikan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai hal tersebut
adalah:
1. Menghubungkan materi yang telah dipelajari dengan materi yang akan disajikan.
2. Menyampaikan tujuan (kompetensi dasar) yang akan dicapai.
3. Menyampaikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan tugas-tugas
yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
4. Mendayagunakan media dan sumber belajar yang sesuai dengan materi yang akan disajikan.
5. Mengajukan pertanyaan, baik untuk mengetahui pemahaman peserta didik
terhadap pelajaran yang telah lalu maupun untuk menjajaki kemampuan
awal berkaitan dengan bahan yang akan dipelajari.
Menutup
pelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui
pencapai tujuan dan pemahaman peserta didik terhadap materi yang
dipelajari serta mengakhiri kegiatan pembelajaran. Untuk menutup
pelajaran kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan adalah:
1.
Menarik kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari (kesimpulan
bisa dilakukan oleh guru, oleh peserta didik, atau permintaan guru, atau
oleh peserta didik bersama guru).
2. Mengajukan beberapa
pertanyaan untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan dan keefektifan
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Menyampaikan bahan-bahan
pendalaman yang harus dipelajari dan tugas-tugas yang harus dikerjakan
(baik tugas individu maupun tugas kelompok) sesuai dengan materi yang
telah dipelajari.
4. Memberikan post tes baik secara lisan, tulisan, maupun perbuatan.
F. Membimbing diskusi kelompok kecil
Hal-hal yang perlu dipersiapkan guru agar diskusi kelompok kecil dapat digunakan secara efektif dalam pembelajaran adalah:
1. Pembentukan kelompok secara tepat
2. Memberikan topik yang sesuai
3. Pengaturan tempat duduk yang memungkinkan semua peserta didik dapat berpartisipasi secara aktif.
G. Mengelola kelas
Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim
pembelajaran yang kondusif, dan mengendalikannya jika terjadi gangguan
dalam pembelajaran. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam
pengelolaan kelas adalah; kehangatan dan keantusiasan, tantangan,
bervariasi, luwes, penekanan pada hal-hal positif, dan penanaman
disiplin diri.
Keterampilan mengelola kelas memiliki komponen sebagai berikut:
1. Penciptaan dan pemeliharaan iklim pembelajaran yang optimal
a. Menunjukkan sikap tanggap dengan cara; memandang secara seksama,
mendekati, memberikan pernyataan dan memberi reaksi terhadap gangguan di
kelas.
b. Memberi petunjuk yang jelas.
c. Memberi teguran secara bijaksana.
d. Memberi penguatan ketika diperlukan.
2. Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang optimal
a. Modifikasi perilaku yaitu mengajarkan perilaku yang baru dengan
contoh dan pembiasaan, meningkatkan perilaku yang baik dengan penguatan,
dan mengurangi perilaku buruk dengan hukuman.
b. Pengelolaan
kelompok dengan cara; peningkatan kerja sama dan keterlibatan, menangani
konflik dan memperkecil masalah yang timbul.
c. Menemukan dan
mengatasi perilaku yang menimbulkan masalah, misalnya mengawasi secara
ketat, mendorong peserta didik untuk mengungkapkan perasaannya,
menjauhkan benda-benda yang dapat mengganggu konsentrasi, dan
menghilangkan ketegangan dengan humor.
H. Mengajar kelompok kecil dan perorangan
Pengajaran kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap
peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru
dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik.
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan dapat dilakukan dengan:
1. Mengembangkan keterampilan dalam pengorganisasian, dengan memberikan motivasi dan membuat variasi dalam pemberian tugas.
2. Membimbing dan memudahkan belajar, yang mencakup penguatan, proses awal, supervisi, dan interaksi pembelajaran.
3. Pemberain tugas yang jelas, menantang dan menarik.
Untuk melakukan pembelajaran perorangan perlu diperhatikan kemampuan
dan kematangan berpikir peserta didik agar apa yang disampaikan bisa
diserap dan diterima oleh peserta didik.
Selain beberapa komponen
keterampilan mengajar yang harus dimiliki oleh seorang guru untuk
menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan, guru juga harus
kreatif, profesional, dan menyenangkan dengan memposisikan diri sebagai
berikut;
1. Orang tua yang penuh kasih sayang pada peserta didiknya.
2. Teman, tempat mengadu, dan mengutarakan perasaan bagi para peserta didik.
3. Fasilitator yang selalu siap memberikan kemudahan, dan melayani peserta didik sesuai dengan minat, kemampuan, dan bakatnya.
4. Pemberi sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk dapat mengetahui
permasalahan yang dihadapi anak dan memberikan saran pemecahannya.
5. Memupuk rasa percaya diri, berani dan bertanggung jawab kepada peserta didik.
6. Membiasakan peserta didik untuk saling bersilaturrahmi dengan orang lain.
7. Mengembangkan kreativitas peserta didik.
Dengan memiliki beberapa keterampilan mengajar yang telah diuraikan di
atas diharapkan guru tidak lagi menjadi figur yang menakutkan bagi
peserta didiknya, sehingga peserta didik akan senantiasa memiliki
perasaan yang nyaman jika berada dalam proses pembelajaran dan akan
senantiasa memiliki motivasi yang tinggi untuk mengikuti pembelajaran